Mengapa 12 prinsip animasi Itu penting?
Memahami 12 prinsip animasi sangat penting bagi siapa pun yang bekerja di bidang animasi, karena prinsip-prinsip ini membantu menghidupkan karakter dan objek yang dianimasikan. Meskipun sebagian prinsip ini sudah menjadi kebiasaan alami bagi animator, mengingat dan menerapkannya secara sadar akan membuat animasi Anda terlihat lebih menarik secara visual, lebih meyakinkan, dan terasa hidup.
Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan 12 prinsip animasi serta memberikan tips penerapannya dalam animasi 2D menggunakan alat digital seperti Clip Studio Paint. Anda bisa mulai dengan proyek sederhana seperti animasi bola memantul, siklus jalan karakter, atau menganimasikan ilustrasi yang sudah Anda miliki.
12 Prinsip Animasi
Animator Disney, Ollie Johnston dan Frank Thomas, pertama kali memperkenalkan 12 prinsip animasi dalam buku mereka, “Illusion of Life: Disney Animation.” Berdasarkan teknik yang digunakan di studio animasi Disney sejak tahun 1930-an, ajaran ini awalnya ditujukan untuk animasi tradisional yang digambar tangan, namun tetap relevan dan berpengaruh untuk semua jenis animasi digital masa kini.
Mari kita lihat satu per satu prinsip tersebut:
1. Squash & stretch
Squash & stretch adalah salah satu prinsip paling penting, digunakan untuk mengekspresikan berat dan kelenturan suatu objek saat bergerak. Sebagai contoh, ketika sebuah objek bergerak di udara, ia dapat meregang dan menipis untuk menekankan gerakan, lalu memipih dan melebar ketika mengenai permukaan. Yang perlu diingat adalah volume keseluruhan objek harus tetap sama selama transformasi ini.
Prinsip ini juga dapat diterapkan pada ekspresi wajah untuk efek yang dilebih-lebihkan.
Cara menerapkan squash & stretch: Coba animasikan bola memantul secara sederhana. Gunakan fitur onion skin di aplikasi animasi seperti Clip Studio Paint untuk melihat beberapa frame sekaligus dan memeriksa konsistensi volume objek.
2. Anticipation
Anticipation mengacu pada momen singkat yang mempersiapkan penonton terhadap aksi berikutnya. Contohnya seperti pemain olahraga yang menarik lengannya ke belakang sebelum melempar bola, atau karakter yang melihat ke arah luar layar sebelum karakter lain masuk.
Menambahkan momen antisipasi akan membuat rangkaian peristiwa terasa lebih natural dan mengalir. Tanpa prinsip ini, animasi bisa terlihat mendadak atau janggal.
Tips untuk anticipation: Rencanakan aksi antisipasi saat membuat storyboard agar Anda dapat mengatur timing dan dampaknya. Gunakan referensi video nyata untuk memahami transisi gerakan dari antisipasi hingga aksi utama, daripada hanya mengandalkan gambar statis.
3. Staging
Prinsip staging dalam animasi mirip dengan staging dalam film. Ini berarti mengarahkan perhatian penonton ke titik fokus utama di layar. Pemahaman tentang framing dan composition sangat penting dalam menerapkan prinsip ini.
Untuk staging yang efektif, gunakan gerakan untuk mengarahkan mata penonton dan minimalkan gangguan di latar belakang. Cahaya dan bayangan, penempatan karakter utama, dan sudut kamera semuanya berperan penting.
Tips untuk staging: Gunakan kamera 2D untuk menjaga agar karakter utama tetap berada di tengah layar, bahkan ketika bergerak. Anda juga bisa menambahkan efek terpisah pada layer latar jika latar terasa terlalu menarik perhatian dari gerakan di depan.
4. Straight ahead action & pose to pose action
Ini adalah dua pendekatan berbeda dalam menganimasikan gerakan. Straight ahead action berarti menggambar frame satu per satu secara berurutan. Hasilnya bisa lebih spontan dan organik, tetapi lebih sulit mengontrol proporsi dan komposisi.
Pose to pose dimulai dengan menggambar pose-pose penting seperti awal dan akhir, lalu mengisi frame di antaranya (in-betweening). Metode ini berguna untuk adegan yang membutuhkan kontrol lebih terhadap komposisi, seperti adegan emosional atau dramatis.
Animator biasanya menggunakan kombinasi keduanya tergantung pada objek yang dianimasikan.
Tips untuk straight ahead action & pose to pose action: Gunakan fitur onion skin dan meja jiplak (light table) di Clip Studio Paint untuk melihat frame sebelumnya dan sesudahnya, baik saat membuat keyframe maupun animasi dengan prinsip straight ahead.
5. Follow through & overlapping action
Kedua prinsip ini membuat animasi terlihat lebih kompleks dan realistis dengan mengintegrasikan hukum inersia.
Follow through menjelaskan bagaimana bagian ringan dari objek terus bergerak setelah tubuh utama berhenti, kemudian jatuh kembali ke pusat gravitasi. Sebagai contoh, rambut atau pakaian longgar karakter yang tertarik ke depan ketika karakter berhenti berlari.
Overlapping action mengacu pada bagian tubuh yang bergerak dengan kecepatan berbeda. Sebagai contoh, saat berjalan atau berlari, rambut, kepala, atau lengan karakter dapat bergerak dengan kecepatan berbeda dari kakinya.
Tips untuk follow through & overlapping action: Pisahkan bagian-bagian karakter Anda ke dalam layer yang berbeda sehingga bisa dianimasikan secara terpisah dan timing tiap bagian dapat dikontrol di palet Timeline. Jika jumlah layer menjadi banyak, gunakan warna di palet untuk mengatur dan mengelolanya dengan lebih mudah.
6. Slow in & slow out
Prinsip ini berhubungan dengan ekspresi momentum. Seiring objek mendapatkan dan kehilangan momentum, awal dan akhir gerakan biasanya lebih lambat dibandingkan bagian tengahnya.
Anda dapat mengekspresikan hal ini dalam animasi dengan menambahkan lebih banyak frame di awal dan akhir gerakan. Semakin rapat jarak antar frame, gerakannya terlihat lambat, sedangkan jarak frame yang lebih lebar akan membuat gerakan terlihat cepat.
Tips untuk slow in & slow out: Gunakan palet Timeline untuk menambahkan dan mengatur jarak antar frame sehingga Anda bisa menyesuaikan kecepatan animasi secara tepat.
7. Arc
Sebagian besar objek dalam kehidupan nyata bergerak dalam lintasan melengkung seperti busur karena pengaruh gravitasi atau pusat gerakan. Untuk menciptakan gerakan yang lebih natural, gunakan lintasan melengkung dalam animasi.
Pengecualian berlaku untuk gerakan mekanis yang bergerak lurus atau gerakan sangat cepat, di mana lengkungan bisa tampak rata.
Tips untuk arc: Agar gerakan tetap berada dalam lengkungan yang natural, Anda bisa menggambar garis panduan lengkung saat membuat storyboard. Tetapkan layer panduan sebagai layer draf sehingga tidak akan ditampilkan dalam hasil ekspor animasi.
8. Secondary action
Secondary action adalah gerakan tambahan yang mendukung aksi utama dan menambah energi serta nuansa pada animasi.
Secondary action dapat mencerminkan gerakan fisik, seperti angin yang menggerakkan rambut karakter, atau memperkuat emosi karakter dalam sebuah adegan. Gerakan kecil ini seharusnya tidak mengalihkan perhatian dari aksi utama, tetapi melengkapi dan menyempurnakan keseluruhan adegan.
Tips untuk secondary action: Seperti pada overlapping action, pisahkan bagian-bagian karakter ke dalam layer terpisah agar Anda bisa menambahkan dan menyesuaikan gerakan dengan lebih mudah.
9. Timing
Timing mengacu pada jumlah frame yang digunakan untuk suatu aksi. Semakin banyak frame, gerakan akan terlihat lambat. Semakin sedikit, gerakan akan terlihat cepat.
Untuk mengatur timing dengan baik, gunakan referensi video atau animasi nyata sebagai acuan.
Tips untuk timing: Gunakan palet Timeline untuk mengatur jarak antar frame serta menyesuaikan kecepatan atau timing setiap gerakan.
10. Exaggeration
Walau realisme dan penerapan hukum fisika secara umum perlu diperhatikan, prinsip exaggeration menekankan pentingnya menambahkan energi dan dinamika pada animasi melalui penggambaran karakter serta objek secara berlebihan.
Animasi yang terlalu realistis bisa terasa datar atau membosankan, jadi carilah cara untuk menambahkan penekanan melalui bentuk, ekspresi, atau gaya gerakan.
Tips untuk exaggeration: Ada banyak cara untuk menerapkan prinsip exaggeration dalam animasi. Anda bisa menggabungkannya dengan prinsip lain seperti squash & stretch yang lebih ekstrem atau menggunakan arc. Anda juga bisa mendesain karakter dengan fitur yang diperbesar untuk menambah daya tarik.
11. Solid drawing
Solid drawing berarti membuat animasi seolah-olah memiliki substansi, berat, dan volume yang sesuai ketika berinteraksi dengan ruang 3D. Hal ini sangat penting terutama untuk pose kunci (key poses). Saat merencanakan gerakan karakter, pikirkan bagaimana bentuk dan pusat gravitasi karakter memengaruhi gerakannya.
Tips untuk solid drawing: Sebelum mulai menganimasi, buat desain karakter yang solid dan pikirkan bagaimana karakter akan bergerak secara meyakinkan dalam ruang tiga dimensi. Menggambar karakter Anda dalam berbagai sisi dan pose berbeda dapat membantu Anda mengenali bentuknya dan siap menganimasikannya secara realistis.
12. Appeal
Appeal adalah prinsip yang membuat karakter terlihat menarik dan menyenangkan untuk ditonton. Hal ini tidak hanya datang dari desain visual, tapi juga dari ekspresi, kebiasaan gerak, dan cara karakter berinteraksi. Apapun genre-nya, pastikan karakter-karakter Anda memiliki daya tarik bagi penonton. Hal ini juga berlaku untuk karakter penjahat maupun karakter pendukung — jangan sampai seluruh perhatian hanya tertuju pada karakter utama.
Tips untuk appeal: Lihat artikel kami tentang desain karakter untuk mendapatkan tips membuat karakter yang menarik. Anda juga bisa berlatih menggambar karakter Anda dalam berbagai pose kunci atau ekspresi untuk memikirkan cara memaksimalkan daya tariknya.
Sekarang Anda telah mempelajari 12 prinsip animasi! Mulailah dengan trial gratis Clip Studio Paint untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam proyek animasi Anda sendiri dan meningkatkan daya tarik animasi Anda.
Apa Kata Seniman Tentang Clip Studio
CLIP STUDIO PAINT PRO
untuk seni karakter, seni konsep, ilustrasi
CLIP STUDIO PAINT EX
untuk komik, manga, webtoon, & animasi
Perbandingan Clip Studio Paint PRO / EX
| Fitur | PRO Untuk ilustrasi profesional |
EX Semua fitur PRO + fitur animasi dan komik |
|---|---|---|
Ilustrasi (seni karakter, seni konsep, dll.) |
||
Impor / penggunaan model 3D |
||
Ekstrak garis dari gambar dan model 3D |
||
Penyimpanan komposisi layer |
||
Pembuatan komik satu halaman |
||
Proyek multi-halaman |
||
Pembuatan webtoon |
* | |
Ekspor PDF dan e-book |
||
Pembuatan animasi / film sederhana |
||
Pembuatan animasi berdurasi penuh |