Cara Membuat Animasi: Keterampilan dan Tips Penting

Animasi:
Juaco Garin

Pengantar

Keterampilan dan Pengetahuan yang Harus Dimiliki Animator

Apakah Anda seorang calon animator yang ingin mengambil langkah pertama dalam proyek animasi lengkap? Atau animator berpengalaman yang ingin meningkatkan kemampuan ke level berikutnya?

Dalam panduan komprehensif tentang produksi animasi ini, kami akan membahas tips produksi, sumber daya yang dibutuhkan, serta topik penting lainnya. Kami harap panduan ini dapat membantu Anda memahami dunia animasi dengan lebih dalam!

Keterampilan apa yang dibutuhkan untuk memproduksi animasi?

Keterampilan Desain Animasi

Untuk memproduksi sebuah animasi, Anda perlu mengembangkan beragam keterampilan melalui pembelajaran dan pengalaman.

Selain kemampuan menggambar, Anda juga perlu menguasai manajemen proyek serta soft skills untuk mengatur seluruh proses produksi animasi. Hal ini juga berlaku jika Anda berencana membuat animasi sendiri — dengan perencanaan yang baik, proses selanjutnya akan jauh lebih lancar. Berikut beberapa keterampilan dasar yang penting dalam produksi animasi:

  • Kemampuan ilustrasi: Kemampuan menggambar yang baik diperlukan untuk membuat papan cerita (storyboard), desain karakter, dan menuangkan ide secara visual.
  • Kemampuan menggunakan perangkat lunak animasi: Anda harus terbiasa dengan pilihan aplikasi atau perangkat lunak seperti Clip Studio Paint, TVPaint, ToonBoom, Adobe Animate, dll.
  • Kreativitas: Diperlukan untuk menciptakan ide-ide orisinal.
  • Komunikasi: Penting agar ide bisa dituangkan ke dalam visual dan dipahami oleh tim animasi maupun penonton.
  • Pemecahan masalah: Produksi animasi bisa panjang dan rumit, jadi penting untuk memiliki pola pikir fleksibel dan solusi kreatif.
  • Kemampuan bekerja sama: Karena animasi biasanya merupakan kerja tim, kemampuan menjalin komunikasi dan beradaptasi dengan anggota tim sangat penting.
  • Manajemen proyek: Mengelola waktu dan pembagian tugas secara efisien membantu proyek selesai tepat waktu.

Merancang karakter animasi

Lembar desain karakter dengan ekspresi dan detail

Desain karakter yang baik sangat penting untuk menghasilkan animasi yang menarik. Desain karakter adalah cetak biru dari seorang karakter—baik itu manusia maupun hewan. Desain ini mencakup ekspresi, gaya rambut, pakaian, tipe tubuh, dan aspek visual lainnya yang mewakili karakter tersebut secara internal.

Dalam desain karakter untuk animasi, penggunaan lembar desain karakter (character sheet) adalah hal umum. Lembar ini tidak hanya menampilkan tampilan karakter, tetapi juga ekspresi khas dan kebiasaan gerakannya. Ini membantu menjaga konsistensi karakter sepanjang animasi, bahkan saat animasi dikerjakan oleh beberapa animator berbeda.

Bagaimana cara menggambar karakter untuk animasi?

Saat mendesain karakter untuk animasi, animator harus membuat setiap pose dari karakter terlihat jelas dan mudah dikenali. Mereka harus kreatif dan menciptakan karakter yang menonjol serta mampu menarik perhatian penonton ke dalam cerita.

Berikut beberapa tips dalam menciptakan karakter untuk animasi:

  • Mulai dari bentuk dasar: Saat menggambar karakter, gunakan bentuk-bentuk sederhana seperti lingkaran, oval, dan persegi panjang untuk menentukan struktur dan keseimbangan tubuh karakter.
  • Sederhanakan fitur wajah: Seorang animator yang baik mampu menyederhanakan objek atau sosok dan menyampaikan esensinya hanya dalam bentuk sederhana. Ini memberi lebih banyak ruang untuk ekspresi, seperti menyederhanakan fitur wajah atau melebih-lebihkan ekspresi. Tonton berbagai jenis animasi dan pelajari beragam gaya ekspresi. Tonton berbagai jenis animasi dan pelajari beragam gaya ekspresi.
  • Susun karakter di satu halaman: Setelah merancang beberapa karakter, tempatkan semuanya dalam satu halaman untuk memastikan desainnya seimbang dan konsisten.

Merancang latar belakang animasi

Desain latar untuk animasi dengan tampilan 3D

Desain latar adalah proses merancang latar belakang yang menjadi panggung setiap adegan dalam cerita. Latar bisa berupa lukisan maupun grafik komputer seperti model 3D, tergantung pada gaya dan genre animasi. Animasi 2D seperti dari Studio Ghibli atau Disney umumnya memiliki latar besar yang dilukis secara statis, yang bisa dipindai oleh kamera, dan hanya sebagian elemen latar yang dianimasikan sesuai kebutuhan. Sementara itu, animasi 3D seperti dari Pixar atau animasi game biasanya memiliki model 3D dari setting yang dapat ditempatkan di jendela pandang digital seperti set film nyata.

Desain latar mendukung penceritaan dan memainkan peran penting dalam menentukan suasana dan setting keseluruhan, seperti lokasi karakter, waktu kejadian, dan nuansa warna yang digunakan. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat merencanakan latar dan setting untuk animasi Anda:

  • Tentukan jumlah adegan dan sudut pandang yang diperlukan dari setiap latar. Jika Anda membutuhkan beberapa sudut dari setting yang kompleks seperti ruangan atau jalanan, pertimbangkan untuk membuat mockup 3D sederhana agar Anda bisa mengacu pada sudut mana pun dan menjaga konsistensi penempatan objek.
  • Pertimbangkan penggunaan latar yang diperluas (extended background) agar bisa digunakan kembali di beberapa bagian adegan, dibanding menggambar latar baru dari nol untuk setiap adegan. Sebagian besar perangkat lunak animasi seperti Clip Studio Paint memungkinkan Anda bekerja di kanvas yang lebih besar dari ukuran ekspor akhir, sehingga Anda bisa mengatur gerakan kamera di dalam kanvas tersebut.
  • Gunakan file salinan atau komposisi layer untuk membuat versi berbeda dari latar yang sama, seperti variasi waktu dan kondisi cuaca, atau untuk menambahkan sedikit perubahan di objek latar depan.
  • Pastikan gaya latar sesuai dengan desain karakter dalam hal kesederhanaan, gaya, dan skema warna secara keseluruhan. Secara umum, latar dalam animasi 2D sebaiknya memiliki warna dan detail yang lebih lembut agar elemen karakter di depan lebih menonjol. Sebagai contoh, warna mungkin lebih lembut dan garis lebih tipis dibandingkan elemen latar depan.
  • Terakhir, jika Anda memutuskan untuk menyerahkan seni latar kepada artis lain, ingatlah bahwa artis latar tidak harus seorang animator, selama mereka memahami kebutuhan dan konsep dari proyek animasi. Banyak seniman latar profesional yang hanya fokus pada melukis latar dan tidak terlibat dalam tahapan lain seperti keyframe atau in-betweening.

Perencanaan produksi dan penceritaan animasi

Perencanaan storyboard dan naskah untuk animasi

Di bagian ini, kita akan mempelajari cara membuat cerita yang menarik dan proses produksi animasi. Di sini, kita akan menyelami pentingnya perencanaan produksi dalam proyek animasi. Ini adalah langkah penting untuk menghasilkan karya berkualitas tinggi dalam lingkungan profesional.

Apa saja langkah-langkah dalam produksi animasi?

Berikut ini adalah langkah-langkah dasar dalam membuat animasi. Sebelum memulai proyek animasi, penting untuk memahami keseluruhan proses produksi.

1. Menentukan konsep dan ide

Langkah pertama dalam menciptakan animasi adalah menentukan konsep atau ide. Identifikasi pesan atau cerita, karakter, latar, dan lainnya, lalu kembangkan ide tersebut. Visualisasikan seolah Anda sedang membuat presentasi awal dengan teks dan ilustrasi sederhana. Untuk animasi komersial atau edukatif, langkah ini bisa mencakup riset audiens target.

2. Membuat rencana produksi

Setelah arah cerita diputuskan, langkah selanjutnya adalah membuat rencana produksi. Ini mencakup timeline produksi, anggota tim, dan sumber daya yang dibutuhkan. Ini adalah langkah penting agar produksi tetap berjalan sesuai jadwal.

3. Membuat storyboard dan naskah

Storyboard dan naskah dibuat untuk merancang produksi secara lebih detail. Storyboard menggambarkan pergerakan karakter, perkembangan cerita, sudut kamera, arahan, efek, musik, dan lainnya. Naskah menentukan dialog dan narasi. Keduanya bisa dianggap sebagai cetak biru dari produksi.

Template storyboard Clip Studio Paint dengan panel berisi keterangan adegan

4. Desain karakter dan latar

Setelah rencana produksi dan storyboard diselesaikan, saatnya merancang karakter dan latar. Kisah akan diceritakan melalui karakter dan tindakan mereka. Fase ini membantu memvisualisasikan kepribadian karakter dan desain setting agar seluruh tim memiliki visi yang sama. Lembar karakter dan referensi visual dibagikan ke seluruh tim.

5. Proses produksi animasi

Setelah desain ditetapkan, proses animasi dimulai. Meski animasi pendek bisa dikerjakan sendirian, produksi profesional biasanya dikerjakan oleh tim dengan peran yang berbeda. Tugas seperti keyframe, in-betweening, pewarnaan, dan efek biasanya dibagi ke animator berbeda.

6. Produksi audio

Bagian penting lainnya adalah produksi audio, termasuk musik, efek suara, dan narasi. Jadwal pengerjaan audio bergantung pada kebutuhan tim animasi, misalnya untuk menyinkronkan dengan musik atau mencocokkan gerakan mulut karakter.

7. Mengedit dan memoles hasil karya

Langkah terakhir adalah penyuntingan. Setelah semua klip animasi siap, semuanya digabung dan diedit hingga menjadi animasi utuh. Penyuntingan akhir bisa dilakukan di perangkat lunak video terpisah. Efek seperti pencahayaan atau transisi adegan bisa ditambahkan di tahap ini, dan urutan klip serta timing diperiksa hingga animasi selesai sepenuhnya.

Bagaimana cara menggunakan storyboard untuk animasi?

Membuat storyboard adalah proses mengatur cerita dan naskah secara visual. Ini adalah langkah penting dalam pra-produksi animasi. Storyboard mencakup urutan pengambilan gambar, sudut kamera, pergerakan karakter, dan struktur keseluruhan adegan. Hal ini membantu tim menyatukan visi terhadap proyek serta menyediakan panduan kerja yang jelas, sekalipun animasi dikerjakan secara individu.

Membuat storyboard animasi membantu mengidentifikasi potensi masalah dan area yang perlu diperbaiki sebelum produksi animasi skala penuh dimulai. Berikut adalah contoh pra-produksi dengan menggunakan storyboard.

1. Buat konsep dan alur cerita animasi.
2. Tulis naskah yang merangkum dialog dan aksi antar karakter.
3. Buat storyboard yang memvisualisasikan adegan utama, termasuk catatan untuk arahan panggung, durasi, dan audio.
4. Buat video uji coba menggunakan sketsa storyboard dan audio sementara, sesuai durasi yang direncanakan.
5. Revisi storyboard jika diperlukan berdasarkan hasil video uji coba.
6. Finalisasi desain karakter, latar, dan elemen lainnya dalam storyboard.
7. Bagi tugas kepada anggota tim, seperti melukis latar, menganimasikan karakter, menggambar keyframe, membuat in-between, menambahkan efek, dan mengatur audio.
8. Mulai produksi animasi berdasarkan storyboard.

Apa Kata Seniman Tentang Clip Studio

Juaco Garin
Sutradara & Produser
Argentina
Tool menggambarnya terasa realistis, dan antarmuka untuk animasi dibuat mengikuti prosedur animasi tradisional.
kami
Ilustrator & Animator
Filipina
CSP benar-benar dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan para seniman
Okamoto
Sutradara Animasi & Ilustrator
Jepang
Aplikasi ini... benar-benar membantu proses animasi saya, karena saya bisa bekerja dengan perangkat lunak dan alat yang sudah biasa saya gunakan

CLIP STUDIO PAINT PRO

untuk seni karakter, seni konsep, ilustrasi

Windows/macOS/iPad/Android/iPhone

Windows/macOS/iPad/Android/iPhone

Khusus Windows/macOS

CLIP STUDIO PAINT EX

untuk komik, manga, webtoon, & animasi

Windows/macOS/iPad/Android/iPhone

Windows/macOS/iPad/Android/iPhone

Khusus Windows/macOS

Perbandingan Clip Studio Paint PRO / EX

Fitur PRO
Untuk ilustrasi profesional
EX
Semua fitur PRO + fitur animasi dan komik

Ilustrasi (seni karakter, seni konsep, dll.)

Impor / penggunaan model 3D

Ekstrak garis dari gambar dan model 3D

Penyimpanan komposisi layer

Pembuatan komik satu halaman

Proyek multi-halaman

Pembuatan webtoon
*Beberapa fitur hanya tersedia di versi EX

*

Ekspor PDF dan e-book

Pembuatan animasi / film sederhana
(hingga 24 frame)

Pembuatan animasi berdurasi penuh